Aceh Barat Daya-Inteinew| Usai lahan sawah petani padi di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dilanda kemarau panjang sepekan lebih lamanya, akhirnya petani Abdya bersyukur hujan deras mengguyur lahan mereka mulai Sabtu, 12 Juli 2025 sore, hingga berlanjut Minggu (13/7/2025) dini hari.
“Kami bersyukur hujan turun semalaman usai dilanda kemarau panjang. Artinya, kami sudah bisa bercocok tanam lagi,” kata Musdisal salah satu petani padi di Kecamatan Susoh.
Menurut Musdisal, sawah miliknya sudah dibajak dan ditanami padi sebelum kemarau. Dia berharap, setelah padi ditanam hujan akan segera turun, namun harapan itu tak kunjung datang.
Melihat lahan yang ditanami padi kondisinya kering, akhirnya dan dia harus mencari alternatif lain dengan meminta bantuan meminjam pompa air, agar lahan bisa dialiri air.
Hal senada juga dikatakan Mahyul, petani padi warga Meunasah Susoh. Dia sangat bersyukur turunnya hujan deras dan merata di setiap Kabupaten Aceh Barat Daya. Padi yang sebelumnya kelihatan layu pascakemarau panjang, kini telah menguning segar.
“Alhamdulillah… akhirnya hujan turun. Sepekan lebih lamanya dilanda kemarau, kondisi lahan yang ditanami padi sangat memprihatikan, warnanya agak menguning karena kekurangan air. Setelah hujan turun, tampak padi terlihat menghijau dan segar kembali,” ujar Mahyul.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Hendri Yadi, mengucapkan syukur karena harapan dan doa petani sudah terkabul dengan turunnya hujan dari kemarau sepekan lebih lamanya, dan berdampak terhadap tanaman padi hingga membuat petani gelisah.
Dia berharap dengan turunnya hujan, lahan sawah tadah hujan yang ada di Kabupaten Aceh Barat Daya dapat tergarap dan tertanam.
“Saya mengimbau kepada para petani yang sudah menanam 1-2 bulan, dapat melakukan pencegahan tanaman dari serangan hama yang biasanya pada musim hujan rentan terhadap serangan hama ulat,” ungkap Hendri Yadi. * Int-HD
 dilanda kemarau panjang sepekan lebih lamanya, akhirnya petani Abdya){kind=link}