Dukung Swasembada Pangan, Bupati, Dandim dan Forkopimda Abdya Gelar Panen Raya Jagung

15
Dukung Swasembada Pangan, Bupati, Dandim dan Forkopimda Abdya Gelar Panen Raya Jagung
Panen raya jagung di Gampong Pawoh, Kecamatan Susoh (Foto: Int-HD)

Aceh Barat Daya-Inteinew | Dukung swasembada pangan, Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Safaruddin, bersama Komandan Kodim (Dandim) 0110/Abdya Letkol Inf Beni Maradona, dan unsur Forkopimda, melaksanakan panen raya jagung hibrida varietas Pioneer, di Desa Pawoh, Kecamatan Susoh. Selasa (15/7/2025).

Bupati Safarudin mengatakan, Panen jagung hibrida varietas pioneer ini merupakan harapan baru petani, sebagai upaya dukung salah satu program nasional swasembada pangan. Selain tanaman padi, jagung juga menjadi alternatif lain.

“Saya melihat ada tumpang sari, di sela batang jagung pioneer ada tanaman cabai. Harapan kita kepada seluruh petani Aceh Barat Daya selain menanam jagung juga harus ada sayur-sayuran,” ucapnya.

Selanjutnya Bupati Abdya Safaruddin menerangkan, gerakan panen jagung ini masuk ke program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat Daya, dalam mendukung swasembada pangan nasional.

Senada dengan itu, Komandan Kodim 0110/Abdya, Letkol Inf Beni Maradona mengungkapkan, bahwa program panen jagung ini adalah hasil kolaborasi antara TNI, pemerintah daerah, dan petani lokal.

Upaya khusus pertanian ini terus digagas pihaknya, sebagai langkah strategis memperkuat produksi pangan di tingkat lokal, yang berdampak langsung pada pencapaian program nasional swasembada pangan.

“Jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang mendukung kemandirian pangan. Oleh karena itu, kami (TNI) bersama dengan sinergi Polri, Pemda, Petani, dan unsur lainnya, terus konsen melakukan optimalisasi terhadap sektor ini. Kami Optimis, dengan sinergi yang kuat ini, Abdya mampu memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional,” ujar Dandim.

Sementara itu, Yusri A, salah seorang petani Desa Pawoh Susoh menuturkan, bahwa luas lahan jagung yang dia garap seluas dua hektare lebih, dan sudah dua kali penanaman dengan metode tumpang sari, ada cabai di sela jagung.

Sambungnya, jenis varietas yang ditanam merupakan jagung pakan, sekali panen hasilnya 12 ton, harga jual di pasaran per kilo Rp4000.

“Namun demikian, saya berharap kepada pemerintah melalui Dinas Ketahanan Pangan (Distanpan) untuk memberikan bantuan modal usaha, dan alat pembajak tanah yaitu mini tiller cultivator, supaya mudah dalam pengelohan tanah di lahan perkebunan,” pungkasnya. * Int-HD