Pemkab Samosir Dukung Deklarasi Kerukunan Antarumat Beragama


Samosir-Intainew
| Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir dukung deklarasi kerukunan antarumat beragama, yang ditandai dengan penandatangan deklarasi dari 3 tokoh agama yaitu Kristen, Katolik, dan Islam, di rumah Dinas Bupati Samosir, Jumat (20/12/2024).

Pemkab Samosir dukung deklarasi kerukunan antarumat beragama, untuk menjaga toleransi antarumat beragama yang sudah berjalan baik selama ini di Samosi.

Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan penandatangan kesepakatan bersama antara Masjid Al-Hasanah Pangururan bersama HKBP Pangururan Kota yang bangunan berdampingan.

Kesepakatan ini dilakukan agar kedua rumah ibadah saling menjaga satu sama lain, terutama dalam perayaan hari besar juga ibadah biasa.

Saat deklarasi tersebut, bupati turut membubuhkan tandatangan sebagai bentuk dukungan bahwa kerukunan umat beragama di Samosir harus tetap dan terus dijaga.

Pemkab Samosir memfasilitasi serta mendukung Pertemuan para tokoh agama guna mewujudkan kerukunan di Samosir.

Bupati Samosir diwakili Asisten I Tunggul Sinaga mengatakan, jajaran Pemkab Samosir berbangga hati dengan kerukunan yang terjalin selama ini di Samosir. Tidak ada gejolak yang menimbulkan perpecahan.

“Saya setuju dan melihat bahwa umat beragama bukan hanya rukun, tapi cukup damai selama ini,” ucap Tunggul.

Ketua FKUB, Pdt. JM. Sinaga menyampaikan, bahwa kerukunan itu sangat indah maka harus dirawat terus menerus, sebab kalau tidak terjalin maka pembangunan pun bisa terhambat.

“Ada gereja dan masjid berdampingan, ini suatu gambaran kerukunan juga patut ditiru sebagai gambaran bahwa kerukunan umat beragama terjaga di Samosir,” tutur JM. Sinaga

Kakan Kemenag yang juga sebagai wakil Ketua Dewan Penasihat FKUB Tawar Tua Simbolon mengatakan, moderasi beragama sangat penting untuk dipahami dan dilakukan dalam kehidupan sehari hari. Sikap tindakan para penganut agama dalam menjalankan agamanya dilakukan secara moderat tidak ekstrem.

“Ajaran agama tidak ada yang menginginkan perpecahan. Yang berbeda itu anugerah, itu berkat dari Tuhan,” pungkasnya.

Ketua BKM Masjid Al-Hasanah Pangururan SH Hutagalung mewakili MUI mengakui, keberadaan Masjid Al-Hasanah dengan Gereja HKBP Pangururan Kota tetap terjaga, berjalan sesuai jalur masing-masing, bahkan saling membantu dalam berbagai kegiatan.

Untuk itu ia berharap komunikasi yang baik antartokoh agama dapat terlaksana, sehingga apa yang harus dikerjakan untuk mendukung kerukunan di Negeri Indah Kepingan Surga terjalin dengan baik.

Sebagai umat muslim, SH Hutagalung mengaku sangat cinta kepada Samosir. Mendukung pariwisata Kabupaten Samosir karena keberadaan masjid dibutuhkan para wisatawan.

Hal yang sama disampaikan tokoh agama kristen, Pdt. Tulus HP. Sianturi, bahwa kerjasama antara Masjid Al-Hasanah dan HKBP Pangururan Kota terjalin dengan baik. Melalui acara ini, Tulus mengajak tokoh agama menjadi aktor kerukunan beragama melalui kebaikan, berbuat baik bagi semua orang di lingkungan, dan dimanapun berada.

“Tanpa ada perbuatan baik, jangan anggap kita punya agama dan kepercayaan. Sebagai daerah pariwisata, gereja kami juga banyak dikunjungi orang dengan berbagai agama, dan kami layani baik,” sebut Tulus.

Tokoh Umat Katolik Cosmas Manik mendukung dan sepakat untuk menjaga kerukunan, menghormati mencintai keberagaman agama di Samosir.

“Ini Rahmat dari Sang Pencipta. Keberagaman itu membuat kita kaya saling menghargai dan saling mengasihi satu sama lain. Mari kita jadikan program ini berlanjut sampai ke kecamatan lain di Samosir,” kata Pdt Tulus HP Sianturi. * Int.MY/r

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama