Kapolda Sumut Sampaikan Belasungkawa dan Dukungan Psikologis Atas Tragedi Penikaman Bocah di Percut Sei Tuan


Deliserdang-Intainew
| Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto diwakili Tim Trauma Healing Biro SDM, sampaikan belasungkawa dan memberikan dukungan psikologis kepada keluarga korban tragedi memilukan, Senin (9/12/2024) lalu, yang menimpa tiga bocah laki-laki di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang.

Melalui Tim Trauma Healing Biro SDM yang dipimpin AKP Zulhafni, S.Psi., M.Psi., Polda Sumut mengunjungi keluarga korban di Jalan Mesjid, Gang Dahlia VII, untuk memberikan dukungan psikologis pada Kamis sore (12/12/2024).

Kehadiran tim Polda Sumut ini, sekaligus mewakili Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto sampaikan belasungkawa dan dukungan moril kepada keluarga yang tengah berduka.

Berita Terkait : Rudi Sihaloho Tikam 3 Bocah, 2 Tewas 1 Kritis Gegara Olokan 'Kudis dan Orang Gila'

Dalam kunjungannya, AKP Zulhafni menyampaikan pesan empati mendalam kepada keluarga korban. Ia menguatkan keluarga agar tetap tabah menghadapi cobaan yang berat ini.

“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Percayalah, Tuhan tidak akan memberikan ujian di luar batas kekuatan manusia. Tetaplah tegar, dan kami akan selalu mendampingi keluarga dalam masa sulit ini,” ujar Zulhafni.

Pesan ini juga diiringi doa untuk kesembuhan salah satu anak korban yang masih dirawat intensif di ruang ICU. Sementara itu, keluarga korban menyatakan ikhlas menerima musibah ini, namun berharap pelaku Rudi Sihaloho dihukum setimpal dengan perbuatannya.

Kapolda Sumut melalui Kabid Humas, Kombes Pol. Hadi Wahyudi, menegaskan bahwa Polda Sumut akan menangani kasus ini secara serius dan transparan.

“Kami berkomitmen untuk menegakkan keadilan bagi para korban dan keluarga mereka. Pelaku akan menjalani proses hukum dengan adil dan tegas. Kasus ini menjadi prioritas kami, mengingat dampaknya yang sangat menyayat hati,” ujar Kombes Hadi.

Ia juga menyampaikan bahwa dukungan penuh akan terus diberikan kepada keluarga, baik secara hukum maupun psikologis, sebagai bentuk tanggung jawab moral Polda Sumut.

Masyarakat sekitar menyambut baik langkah Polda Sumut ini, dan berharap agar tragedi serupa tidak terulang. Mereka turut menyampaikan simpati kepada keluarga korban, dan mengapresiasi kehadiran tim trauma healing sebagai bentuk nyata kepedulian polisi terhadap warganya.

Kegiatan trauma healing ini menunjukkan komitmen Polda Sumut tidak hanya dalam menegakkan hukum, tetapi juga memberikan perhatian kepada korban dan keluarganya. Dukungan ini diharapkan mampu meringankan beban psikologis keluarga, sekaligus memperkuat rasa keadilan di masyarakat. * Int.MY/r

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama